.:[Double Click To][Close]:.
a
a

Sunday, September 19, 2010

Belajar


Mendengar kata ‘belajar’ bagi kita , tentulah sangat tidak asing lagi. Semenjak kita terlahir dan kita dianggap mengerti akan arti kata itu, hampir tiada hari terlewat tanpa terdengar ucapan kata tersebut. Orang tua kita, saking sayangnya, hingga sebegitu sering dan sabarnya telah menyuruh kita untuk selalu rajin belajar. Pesan beliau, rajin-rajinlah belajar agar kelak menjadi orang yang berguna. Kebiasaan tersebut pun terlanjutkan oleh kita saat ini, sudah tentu kepada anak-anak kita.

Mengapa kita begitu yakin, bahwa dengan belajar maka seseorang akan menjadi sosok yang berguna. Berguna, adalah sebuah predikat terbaik, tidak saja di mata manusia tetapi dimata Tuhan Alloh pun demikian. Yang terbaik adalah yang paling bermanfaat, begitu sabda Rasul Muhammad SAW. Apa itu belajar, Mengapa kita harus belajar dan Bagaimana belajar itu, seolah belumlah jelas benar bayangan di benak kita. Sepertinya, kita baru sekedar kenal kerbau atas ‘belajar’ itu.

Apa Itu Belajar

Dari akar suku katanya, belajar jelas berasal dari kata ajar. Ajar adalah coba atau mencoba. Dari sini, belajar mengandung arti sebagai kegiatan mencoba sesuatu yang belum atau tidak diketahui. Output dan targetnya jelas, yaitu tahu akan sesuatu yang baru.

Dalam Al Qur’an, kita sudah teramat familiar dengan bunyi ayat pertama yang diturunkan kepada Baginda Rasul, sekaligus sebagai pertanda akan kenabiannya, yaitu Iqra’ bismi rabbika alladzii kholaq. Iqra’ adalah pernyataan perintah untuk membaca. Sangat jelas tersebutkan juga, bahwa segala ciptaan Alloh adalah objek bacaan kita. Sementara kita sangat tahu, ciptaan Alloh suuuangngat buuuannyaak. Alloh bilang, tak akan terhitung. Dalam ayat lainnya, Alloh juga menyatakan bahwa tak ada yang sia-sia atas semua ciptaanNYA.
Jadi apa kira-kira arti ‘belajar’ yang lebih tepat?
Alloh telah membuat definisi yang paling tepat, bahwa belajar adalah membaca. Membaca bisa diartikan membaca sesuatu yang tertulis (qauliyah) maupun sesuatu yang tidak tertulis (kauniyah). Membaca akan membawa seseorang mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Membaca akan mengubah sesuatu yang gelap menuju sesuatu yang terang, atau
minadz dzulumaati ilan nuuri.
Akselerasi pembelajaran tiap-tiap orang juga berbeda-beda. Banyak faktor yang akan ikut berpengaruh, yaitu kesungguhan, keterampilan teknis, modal awal pembelajaran, kecerdasan, bakat khusus dan kelengkapan fasilitas. Namun, Alloh tidak menilai pembelajaran seseorang dari nilai nominal akselerasi yang dicapai orang itu, akan tetapi dari tingkat optimalisasi kemampuan akselerasinya. Sungguh Maha Adil Alloh,…..

Beberapa gambaran bentuk penghargaan Alloh atas para pembelajar, dapatlah kita renungkan siratan makna dari, ….. Alloh akan mengangkat orang yang berilmu beberapa derajat ……, …… 1 orang ahli ilmu lebih disukai Alloh daripada 1000 orang ahli ibadah ….., ….. para ahli ilmu adalah pewaris para nabi ….., ….. knowledge is power ……, …… dan masih banyak lainnya.

Suka tidak suka, siap tidak siap kita terlahir sebagai pembelajar. Begitu kita lahir, Alloh telah membekali dengan tujuan, visi, misi, strategi kehidupan dan potensi diri. Tidak banyak waktu yang disediakan, tetapi tidak juga berlebihan apa yang Alloh amanatkan atas kita. Di sisi lain, potensi diri kita belumlah sebentuk tool jadi yang siap pakai. Kita harus mengolahnya, sekuat tenaga melalui aktifitas pembelajaran yang optimal. Kita buktikan, bahwa Alloh sangat tepat menjuluki kita sebagai SANG PEMBELAJAR.